OKU Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur melalui Dinas PUTR menggelar lomba biduk tradisional (bidar) di tepian sungai komering, tepatnya di Desa Tanjung Kemala, Martapura, pada Minggu (17/8). Kegiatan digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-79.
Setelah empat tahun, lomba bidar tidak digelar di tepian sungai komering, Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, akibat pandemi Covid-19, akhirnya harapan masyarakat terwujud. Pada peringatan HUT Proklamasi tahun ini, melalui instruksi dari Bupati OKU Timur Lanosin, lomba Bidar bisa dinikmati masyarakat.
Lomba perahu bidar bukan sekadar tontonan melainkan menjadi simbol kearifan lokal yang merekatkan masyarakat. Tradisi yang telah ada sejak masa kolonial ini mengajarkan tentang nilai kebersamaan dan kekompakan.
Ratusan bahkan ribuan orang berkumpul di segala sisi tepian sungai komering, bahkan beberapa di antaranya menonton di atas Jembatan Komering. Mereka mencari tempat terbaik untuk menyaksikan seni dayung tradisional perahu bidar kecil, yang dalam tiga tahun sebelumnya tidak digelar karena pandemi. Beberapa warga juga menyewa perahu ketek agar bisa melihat lomba perahu bidar lebih dekat.
Pertandingan final dimulai sekira pukul 16.00 waktu setempat, empat perahu bidar yang digerakkan masing – masing dua orang berpacu melintasi sungai komering ditengah sorak sorai penonton. Juara pertama dalam lomba Bidar ini berhasil diraih oleh tim Bidar PUTR OKU Timur.
Kepala Dinas PUTR OKU Timur, yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Lomba Bidar, Aldi Gurlanda mengatakan, menanggapi permintaaan masyarakat agar lomba Bidar digelar di tepian sungai komering, Desa tanjung Kemala. Pemerintah Kabupaten OKU Timur merespon cepat permintaaan tersebut.
“Ya permintaan itu direspon cepat. Atas instruksi dari Bupati OKUTimur, Dinas PUTR menyikapi harapan masyarakat Martapura yg sdh menanti lomba bidar di sungai Komering,” katanya.
Menurutnya, Bupati OKU Timur, Lanosin sangat mendukung acara lomba bidar di sungai komering, terkhusus menyikapi aspirasi masyarakat desa Tanjung kemala dan sekitar yang sudah rindu melihat budaya tradisional khas sungai Komering perahu biduk atau bidar.
“Tentunya harapan itu sangat direspon, karena Bidar ini merupakan salah satu simbol kearifan lokal yang bukan hanya sekedar tontonan tapi bisa merekatkan dan menjadi ajang silaturahmi masyarakat dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati OKU Timur Aldi Nugraha Purna Yudha mengatakan, lomba bidar sudah menjadi tradisi sejak dulu. Diselenggarakan atau tidak lomba Bidar tergantung dari masyarakatnya.
“Tapi saya janji, ke depan setiap tahunnya lomba bidar ini akan kita selenggarakan di tepian sungai komering, Desa Tanjung Kemala. Selain itu, terkait keinginan masyarakat agar tepian Komering ini akan dipermanenkan, koordinasikan dulu dengan pemilik tanahnya, baru nanti bisa dibicarakan lebih lanjut,” katanya.
Discussion about this post