OKU Tumur, PS – Suasana duka menyelimuti Dusun 9, Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Rabu (1/10/2025). Empat bocah korban kebakaran rumah dimakamkan berdampingan dalam satu liang lahat. Isak tangis keluarga dan warga pecah mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung penuh haru.
Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah keempat korban, Yoga (10), Aditiya Fernando (14), Aldri Saputra (13), dan Marson (13), disalatkan di masjid desa. Tak lama kemudian, jenazah mereka dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Tangisan keluarga pecah ketika prosesi penguburan selesai. Banyak pelayat yang tak kuasa menahan haru, sebagian berpelukan, sebagian lain hanya terdiam larut dalam kesedihan.
“Keluarga benar-benar terpukul. Kami tidak menyangka kehilangan anak-anak secepat ini,” ucap Awaludin, paman dari Yoga dan Aditiya, dengan suara bergetar.
Duka mendalam juga dirasakan keluarga Aldri Saputra. Ibunya, Mur, mengaku masih teringat pesan terakhir sebelum anaknya pergi.
“Dia sempat pamit mau menginap. Saya berpesan jangan begadang sampai larut. Tidak sangka itu pesan terakhir saya kepadanya,” katanya sambil menahan tangis.
Kebakaran yang merenggut nyawa empat anak ini terjadi Selasa (30/9/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Rumah kayu milik Sudirman bin Roji di Dusun 9 ludes terbakar.
Menurut keterangan Rizal (41), Kepala Dusun setempat, api sudah terlihat membesar dari dalam rumah ketika pertama kali diketahui.
“Saya langsung teriak minta tolong warga. Kami berusaha dengan peralatan seadanya, tapi api sangat cepat membesar,” kenangnya.
Hal serupa disampaikan Ketua RT, Edi Tasripan (55), yang ikut membantu upaya pemadaman. Dua unit mobil damkar dari Pos Belitang dan Pos Betung dikerahkan, namun ketika tiba di lokasi rumah sudah habis dilalap api.
“Kami sudah berusaha keras, tapi nyawa anak-anak itu tidak tertolong,” ujarnya lirih.
Kini, Desa Rasuan masih larut dalam kesedihan mendalam. Kehilangan empat bocah sekaligus menjadi luka berat bagi keluarga maupun warga sekitar.
Empat jasad kecil yang dimakamkan berdampingan seakan menjadi simbol kebersamaan mereka hingga akhir hayat meninggalkan duka yang akan lama dikenang warga Desa Rasuan. (®)
Discussion about this post