OKU Timur, PS – Warga Desa Sukamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, semakin geram dengan mandeknya pembangunan yang bersumber dari Dana Desa. Mereka menuding kepala desa dan perangkatnya lepas tangan, sementara proyek-proyek yang seharusnya selesai justru terbengkalai tanpa kejelasan.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan talud sepanjang 600 meter, yang hingga kini baru terealisasi separuhnya.
Tak hanya itu, proyek jalan desa yang direncanakan sepanjang 150 meter justru mandek setelah hanya dikerjakan sepanjang 1 meter.
“Kami benar-benar kecewa! Talud baru separuh jadi, sedangkan jalan yang harusnya 150 meter malah cuma selesai 1 meter. Ini jelas ada yang tidak beres,” ujar seorang warga dengan nada geram.
Tak hanya itu, warga juga menilai sikap Camat Semendawai Suku III yang terkesan diam menunjukkan ketidakpedulian terhadap kondisi desa mereka.
“Seolah-olah dibiarkan begitu saja. Padahal, camat pasti tahu kalau proyek ini mangkrak. Kok tidak ada tindakan? Ini seperti proyek setengah hati!” cetus warga lainnya.
Selain pembangunan yang terhenti, warga juga mempertanyakan transparansi pengelolaan Dana Desa. Tidak adanya papan proyek semakin memperkuat dugaan bahwa dana tersebut tidak dikelola dengan baik.
“Kami tidak tahu dana ini dipakai untuk apa, karena tidak ada papan proyek yang jelas. Apakah ini proyek jadi-jadian?” kata seorang warga dengan penuh curiga.
Tak hanya soal proyek fisik, warga juga dibuat resah karena Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang seharusnya mereka terima hingga kini tak kunjung disalurkan.
“Uangnya katanya sudah ada, tapi BLT belum juga cair. Ini hak kami, kenapa dipersulit?” tegas warga lainnya.
Menanggapi keluhan warga, Camat Semendawai Suku III menegaskan bahwa pihak kecamatan tidak tinggal diam. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah beberapa kali turun ke lapangan untuk memastikan proyek Dana Desa berjalan sesuai aturan.
“Kami dari pihak kecamatan hanya bisa mengingatkan dan memerintahkan kepala desa agar segera melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa. Bahkan, kami sudah beberapa kali turun ke lapangan untuk memastikan kades segera menyelesaikan kegiatan tersebut,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kepala desa sudah membuat pernyataan akan menyelesaikan pembangunan yang tertunda, termasuk penyaluran BLT yang kini telah dilakukan.
“Jadi kalau dibilang kami diam, itu tidak benar. Kami sudah melaksanakan tugas dan fungsi kami untuk mengingatkan serta memerintahkan kades agar segera menyelesaikan kegiatan tersebut,” tegasnya.
Meskipun camat telah menegaskan perannya, warga tetap berharap agar janji kepala desa benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat. Mereka meminta pembangunan segera dituntaskan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Kami tidak butuh janji-janji, kami ingin aksi nyata! Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” pungkas warga dengan nada geram.
Hingga berita ini diturunkan, kepala desa belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait langkah konkret penyelesaian proyek yang mangkrak. (®)
Discussion about this post