OKU Timur, PS – Rencana pembangunan fly over di kawasan Sungai Tuha, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, kini benar-benar memasuki tahap serius.
Setelah bertahun-tahun menjadi wacana, proyek ini akhirnya ditetapkan sebagai bagian dari program prioritas nasional oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk tahun 2025.
Fly over yang dirancang sepanjang kurang lebih 700 meter ini akan menjadi solusi atas kemacetan parah serta potensi kecelakaan yang kerap terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di kawasan tersebut.
Terlebih sejak adanya jalur ganda, frekuensi kereta api yang melintas terus meningkat.
Sebagai bagian dari persiapan teknis, pada Selasa (24/6/2025), tim dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan bersama Dinas PUTR OKU Timur melakukan survei lapangan.
Turut serta dalam kegiatan tersebut antara lain perwakilan dari Dinas Perkim, Bappeda OKU Timur, PT KAI Divre IV, PT MHP, PPK 2.2 Provinsi Sumsel, serta Camat dan Lurah setempat.
Kepala Dinas PUTR OKU Timur, Ir. Aldi Gurlanda, ST., MT., MM., menjelaskan bahwa survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas-batas lahan yang akan terdampak pembangunan, baik milik warga, PT KAI, PT MHP, maupun lahan pemerintah.
“Sejumlah patok sudah kita pasang sebagai acuan untuk menghitung luasan area terdampak. Tahun ini kita fokus selesaikan dokumen dan legalitas, dan tahun depan sudah bisa kita mulai pengerjaannya,” ujar Aldi.
Sementara untuk proses pembebasan lahan, lanjut Aldi, saat ini masih dalam tahap pendataan awal.
Mekanisme ganti rugi akan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) OKU Timur sesuai ketentuan yang berlaku.
Ia juga berharap seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga masyarakat sekitar, dapat bersinergi mendukung proyek strategis ini.
“Dukungan semua elemen sangat penting agar pembangunan bisa berjalan lancar tanpa hambatan,” tegasnya.
Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, MT., MM., turut menanggapi progres ini dengan optimisme. Ia menilai pembangunan fly over bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi kebutuhan mendesak yang menyangkut keselamatan masyarakat.
“Fly over ini bukan sekadar membangun jembatan, tetapi menyelamatkan nyawa. Apalagi jalur ini sangat padat, dan kereta api semakin sering melintas,” ujar Enos.
Ia juga mengajak masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan untuk bersikap terbuka dan mendukung penuh proses ini.
“Kalau ini terwujud, masyarakat akan merasakan manfaat besar: perjalanan lebih aman, lalu lintas lancar, dan wilayah sekitar bisa berkembang lebih pesat,” pungkasnya. (®)
Discussion about this post